SAPTA KARUNIA ROH KUDUS
Dipublikasikan tanggal 08 May 2016
SAPTA KARUNIA ROH KUDUS
Menyambut Hari Raya Pentakosta
Beberapa hari lagi Gereja akan merayakan hari Raya Pentakosta, hari turunnya Roh Kudus ke atas para rasul. Dari tiga pribadi dalam Allah Tritunggal, pribadi Roh Kudus paling sulit dipahami oleh manusia. Afirmasi-afirmasi tentang Roh Kudus dalam Perjanjian Baru tidak begitu jelas dan seragam. Dikisahkan bahwa Roh Kudus turun pada waktu baptisan Yesus dalam rupa burung merpati. Pada hari Pentakosta Roh Kudus turun ke atas para rasul dalam wujud lidah-lidah api. Injil Yohanes mencatat bahwa Yesus menjanjikan Sang “Parakletos” (artinya Penolong) kepada para murid-Nya setelah Ia naik ke surga. Bagaimana persisnya Gereja Perdana mengalami realitas Roh Kudus dan bagaimana pastinya kehidupan Gereja dipengaruhi oleh realitas Roh hanya dapat kita lihat dalam surat-surat Paulus. Tetapi, Roh belum dipahami dalam pengertian tentang ajaran Trinitas yang kemudian.
Kesulitan yang sama dihadapi oleh Nikodemus ketika dia mendengar jawaban Yesus bahwa jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yoh 3:5). Kemudian Yesus menjelaskan bahwa orang yang lahir dari Roh diibaratkan seperti angin. Kebetulan sekali kata roh dalam bahasa Ibrani “ruah” maupun dalam bahasa Yunani “pneuma” memang memiliki dua arti yakni roh maupun nafas/angin. Satu-satunya cara untuk memahami kehadiran angin adalah dengan mendengarkan bunyinya tanpa mengetahui dari mana ia datang atau ke mana ia pergi.
Maka, penting sekali bagi umat beriman untuk memahami karunia-karunia Roh. Dalam Puji Syukur ada doa mohon tujuh karunia Roh Kudus. Angka “tujuh” tentu saja tidak berupaya membatasi jumlah karunia Roh, melainkan adalah sebuah angka yang menunjukkan “kesempurnaan”. Dengan demikian, karunia Roh adalah sempurna. Dalam doa tersebut dicatat tujuh karunia Roh (Yes 11:2-3):
- Hikmat
- Pengertian
- Nasihat
- Keperkasaan
- Pengenalan akan Allah
- Kesalehan
- Takut akan Allah
Hikmat
Karunia hikmat membuat manusia memahami kehendak Allah dan rencana-Nya di dunia. Hikmat memampukan manusia untuk memandang Allah lewat alam ciptaan dan sejarah. Hikmat pun mengajarkan agar manusia hidup seturut kehendak Allah. Karunia hikmat dilambangkan dengan air. Dalam Injil Yoh 7:38-39 Yesus bersabda, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup, dan yang dimaksudkan-Nya adalah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya.
Pengertian
Karunia pengertian memampukan manusia untuk menembus kebenaran-kebenaran ilahi seperti yang diimani, terutama kebenaran tentang Salib dan Kebangkitan. Pengertian dilambangkan dengan minyak urapan. Dalam Luk 4:18 Yesus mengutip kitab Yesaya sebagai berikut, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin …” (bdk. Yes 61:1)
Nasihat
Karunia nasihat membantu manusia ketika mengalami kondisi yang tidak pasti dan ketika manusia harus memilih jalan yang terbaik. Nasihat pun menenteramkan kegelisahan manusia. Lambang nasihat adalah meterai. Kepada jemaat di Efesus Paulus menulis, “Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” (Ef 1:13)
Keperkasaan
Karunia keperkasaan adalah kekuatan untuk mewujudnyatakan kehendak Allah dalam diri kita supaya kita dapat mewartakan Injil, terutama dalam masa-masa sulit dan penderitaan. Lambang keperkasaan adalah tangan. Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak dengan tangan-Nya (Mrk 6:5; 8:23; 10:16). Dalam nama-Nya para rasul melakukan hal yang sama (Kis 5:12; 14:3). Selanjutnya dalam Kisah Para Rasul (Kis 8:17-19; 13:3; 19:6) Roh Kudus dicurahkan atas penumpangan tangan para Rasul.
Pengenalan akan Allah
Karunia pengenalan akan Allah memampukan manusia untuk memahami ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih tepat dalam keterkaitannya dengan Allah Sang Pencipta. Karunia ini dilambangkan dengan api. Roh Kudus turun atas para rasul dalam rupa lidah-lidah api. Api adalah lambang dari kuasa Roh yang membawa perubahan.
Kesalehan
Karunia kesalehan adalah kedekatan antara manusia sebagai anak-anak Allah dengan Allah yang disapa sebagai Bapa. Manusia yang saleh merasa nyaman bersama Allah. Seperti seorang anak kecil, manusia menyerahkan diri sepenuhnya kepada Bapa. Kesalehan ini mengatasi segala kecemasan, rasa takut dan kekuatiran. Kesalehan dilambangkan dengan burung merpati. Roh Kudus turun atas Yesus pada waktu pembaptisan-Nya dalam rupa burung merpati. Di akhir peristiwa air bah, burung merpati yang diterbangkan oleh Nuh kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya dan hal ini menunjukkan bahwa bumi kembali dapat didiami manusia.
Takut akan Allah
Karunia takut akan Allah membuat manusia takut melawan Allah karena cinta kepada-Nya dan menyadari kelemahannya. Karunia takut akan Allah mirip dengan kesalehan. Orang yang takut akan Allah menyadari bahwa dia memiliki harta yang sangat berharga yang harus selalu dipertahankan. Dia percaya akan kuasa Allah dan kekuatan-Nya. Simbolnya adalah awan dan cahaya. Kehadiran Allah dilambangkan dalam awan dan cahaya. Awan menaungi para rasul ketika mereka menyaksikan kemuliaan Yesus (Luk 9:34). Demikian pula awan menaungi Kemah Suci siang dan malam hari (Kel 40:38).
Dalam lagu Veni Creator Spiritus Roh Kudus dipuja dengan sapta karunia-Nya dan dilambangkan dengan jari tangan kanan Allah (Tu septiformis munere, dextrae Dei tu digitus). Dalam Kel 31:18 kedua loh batu yang berisi sepuluh firman Allah ditulis oleh jari Allah. Sebaliknya, Injil Kristus ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia (2 Kor 3:3).
Bagaimana sesungguhnya kehidupan manusia dipengaruhi oleh Roh tentu akan sulit dipastikan. Namun, manusia dapat merasakan karunia-karunia Roh dari buah-buahnya, seperti diuraikan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia (Gal 5: 22-23) yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Maka nasihat Paulus harus selalu kita camkan dalam hati, “Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. “ (Gal 5:16)
Lambang-lambang Roh Kudus - Sapta Karunia
Kamu adalah Surat Allah yang Ditulis dengan Roh Allah (2 Kor 3:3)