TANDA NABI YUNUS

Dipublikasikan tanggal 18 July 2016

TANDA NABI YUNUS

Mat 12:38-40

Peristiwa ditelannya nabi Yunus oleh seekor ikan besar,  tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari dan kemudian dimuntahkan oleh ikan itu ke darat merupakan perlambang dari wafat, pemakaman, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Allah mengutus Yunus untuk mempertobatkan kota Niniwe, namun sang nabi mencium ancaman bahaya dan melarikan diri ke Tarsis. Allah kemudian menurunkan angin ribut sehingga kapal yang ditumpangi Yunus hampir terpukul hancur. Masing-masing awak kapal berdoa kepada allah mereka, namun Yunus turun ke ruang kapal yang paling bawah dan tertidur dengan nyenyak. Datanglah nakhoda dan menyuruh Yunus berseru kepada Allah. Melihat situasi tidak berubah, semua orang di dalam kapal membuang undi untuk mengetahui siapa yang telah menyebabkan mereka ditimpa malapetaka itu. Yunus kena undi dan dia menceritakan bagaimana ia melarikan diri dari Allah. Supaya laut menjadi reda, Yunus mengatakan bahwa mereka haru  mencampakkannya ke dalam laut. Setelah tubuh Yunus dicampakkan ke dalam laut, laut pun berhenti mengamuk. Kemudian Allah mendatangkan seekor ikan besar untuk menelan Yunus dan dia tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam lamanya. Pada hari ketiga ikan itu memuntahkan tubuh Yunus dan dia pun pergi ke Niniwe untuk melaksanakan perutusan ilahi mewartakan firman Allah.

Yesus Kristus menemukan simbolisme cerita Yunus. Mat 12:38-40, bacaan Injil hari ini, menceritakan bahwa pada suatu kesempatan beberapa ahli Taurat dan orang Farisi meminta kepada Yesus suatu tanda. Yesus menolak permintaan mereka, namun kepada mereka diberikan sebuah tanda, yakni tanda nabi Yunus. “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Mat 12:39-40)

Kisah nabi Yunus sebagai perlambang wafat dan kebangkitan Yesus hadir sejak awal mula sejarah Gereja. St. Yustinus (abad II) dan St. Origenes (abad III) masing-masing memberi catatan tentang hal ini. Kisah nabi Yunus hadir dalam karya seni Kristiani pada abad-abad pertama. Sang nabi selalu dilukiskan telanjang, kecuali dalam sebuah lukisan di pemakaman San Calixto (Roma) di mana Yunus dilukiskan berpakaian sebuah jubah yang elegan dan sebuah mantol. Cerita Yunus hadir dalam setiap jenis karya seni Kristiani kuno: di bawah relief sarkofagus, batu-batu nisan, lukisan di dalam katakombe dan mosaik.

Lukisan Kisah Yunus di Pemakaman San Calixto Roma