KEMERDEKAAN KRISTEN

Dipublikasikan tanggal 17 August 2016

KEMERDEKAAN KRISTEN

Gal 5:1-15

Hari ini seluruh bangsa Indonesia memperingati dan merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke-71. Naskah Proklamasi Kemerdekaan dibacakan dan bergaung kembali di seantero Nusantara, bahkan oleh seluruh perwakilan Indonesia digemakan di seluruh dunia. Dengan Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia telah lahir sebagai bangsa yang merdeka, baik secara de facto maupun secara de jure. Bangsa Indonesia menyatakan lepas dari penjajahan dan membentuk negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Proklamasi Kemerdekaan juga merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Proklamasi Kemerdekaan juga merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah dan pemberi inspirasi serta motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan merupakan hasil perjuangan yang gigih dari para pendiri negara. Selanjutnya kita berkewajiban untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, sehingga meningkatkan kualitas pemahaman kita akan makna Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri dan makna hidup berbangsa dan bernegara yang bebas dari belenggu penjajahan.

Pada kesempatan ini kita akan merenungkan tentang kemerdekaan Kristen. Yesus pernah bersabda, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yoh 8:31-32). Apa makna kemerdekaan bagi umat Kristiani? Dalam suratnya kepada umat di Roma Paulus mengatakan bahwa umat Kristen telah dimerdekakan dari dosa (Rom 6:18, 22). Sebelumnya manusia adalah hamba dari dosa dan Kristus memerdekakan manusia dari perhambaan dosa dan menjadikannya hamba kebenaran.

Dalam suratnya kepada umat di Galatia St. Paulus kembali menegaskan bahwa Kristus telah memerdekakan manusia (Gal 5:1). Bagaimana cara manusia mempertahankan kemerdekaan itu? Dengan berdiri teguh dan tidak mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Bagaimana cara manusia mengisi kemerdekaan itu? Kembali dalam suratnya kepada umat di Galatia St. Paulus menegaskan,”Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Gal 5:13). Cara seorang pengikut Kristus mengisi kemerdekaan yang telah diperolehnya dari Kristus lewat wafat dan kebangkitan-Nya adalah dengan saling melayani dalam kasih. Santo Petrus memberikan nasihat, “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.” (1 Pet 2:16). Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Kemerdekaan Kristen Diisi dengan Saling Melayani dalam Kasih