YESUS MENYEMBUHKAN IBU MERTUA PETRUS

Dipublikasikan tanggal 31 August 2016

YESUS MENYEMBUHKAN IBU MERTUA PETRUS

Luk 4:38-44

Injil hari ini mengisahkan tentang peristiwa Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus. Peristiwa ini terjadi di Kapernaum. Tradisi mengatakan bahwa rumah Petrus terletak beberapa puluh meter dari sinagoga. Kini sebuah gereja Bizantin didirikan di atas tempat yang diyakini merupakan rumah Petrus. Pada tahun 300 M ibu mertua dari Kaisar Konstantinus Agung menyuruh membangun sebuah gereja di sana, namun kebenaran lokasi tersebut masih diragukan.

Umat Menyaksikan Rumah Petrus dari Gereja

Lukas mencatat bahwa ibu mertua Petrus sakit demam “keras” (demam tinggi), sedangkan Markus hanya mencatat bahwa wanita itu sakit demam  (Mrk 1:29-34). Karena Lukas adalah seorang tabib, maka dia tahu dengan pasti seriusnya penyakit ibu mertua Petrus. Para murid meminta kepada Yesus supaya menolongnya. Di sini kita melihat peran doa perantaraan.

Cara Yesus menyembuhkan pun tidak sama diceritakan dalam masing-masing injil. Dalam injil Markus dikisahkan bahwa Yesus memegang tangan ibu mertua Petrus dan membangunkannya, lalu lenyaplah demamnya. Namun, Lukas mencatat lain: Yesus berdiri di sisi wanita itu, menghardik demamnya dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Kata “menghardik” muncul beberapa kali dalam injil Lukas, misalnya ketika Yesus menghardik setan yang merasuki seseorang (Luk 4:35) atau ketika Yesus menghardik angin ribut di Danau Galilea (Luk 8:24). Anehnya, semua yang dihardik oleh Yesus taat kepada-Nya. Meskipun cara Yesus menyembuhkan penyakit boleh saja berbeda menurut para penginjil, hasil dari peristiwa penyembuhan itu sama: perempuan itu melayani Yesus dan murid-murid-Nya.

Ada beberapa hal dapat kita renungkan dari teks ini. Pertama, Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan penyakit. Yesaya menubuatkan bahwa Mesias akan menyembuhkan orang-orang sakit (Yes 35:5-6). Maka, kisah Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus semakin mengukuhkan Yesus sebagai Mesias. Kedua, kita melihat pentingnya doa perantaraan. Manusia menjadi saluran berkat bagi manusia lainnya. Ibu mertua Petrus disembuhkan oleh Yesus berkat perantaraan murid-murid-Nya. Ketiga, pelayanan adalah tanggapan terhadap segala kemurahan hati Allah dalam hidup manusia. Baik Markus maupun Lukas mencatat hal yang sama bahwa segera setelah disembuhkan, ibu mertua Petrus bangun dan melayani. Keempat, setan, angin ribut, dan demam taat kepada Yesus. Mereka langsung takluk kepada hardikan Yesus. Mungkin saatnya bagi kita juga untuk merenungkan ketaatan kita kepada Yesus. Kapan kita taat kepada Yesus dan bagaimana kita taat kepada-Nya?

Melayani Allah dan Sesama adalah Tanggapan atas Kerahiman-Nya