INI AKSIKU, TAMBAH AKSIMU ... MARI KITA BERAKSI GAYA HIDUP HIJAU

Dipublikasikan tanggal 31 August 2016

INI AKSIKU, TAMBAH AKSIMU....MARI KITA BERAKSI GAYA HIDUP HIJAU 

(SAY NO TO SAMPAH PLASTIK)

Gaya hidup hijau adalah sebuah gaya dimana  kita  melaksanakan kegiatan hidup dengan cara menyeimbangkan antara aktivitas yang berhubungan dengan manusia dan alam. Kita manusia sebagai makhluk berakal budi  di muka bumi, bertanggungjawab untuk menjaga, merawat dan melindungi alam sekitar kita, yaitu menjaga agar Bumi tetap sehat. Hal ini sebagai bagian dari proses kemanusiaan dalam membangun pribadi secara berkelanjutan yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi, daya dukung sosial kemasyarakatan, mempertahankan kualitas lingkungan hidup dan meningkatkan keimanan kita kepada Sang Pencipta.

Gaya hidup hijau tidak harus diawali dengan melakukan hal-hal yang besar dan fantastis. Seperti ada pepatah yang mengatakan, "setiap langkah besar dimulai dengan sebuah langkah kecil". Kuncinya cukup diawali dari diri sendiri dan dimulai dari hal yang sederhana, yang nantinya bisa menjadi gaya hidup dan membuat orang lain tertarik juga mengikuti gaya hidup kita. Kalo kita ramah dengan Bumi, pasti Bumi akan ramah dan bersahabat dengan kita juga, terbentuk suatu hubungan harmonis antara alam dan manusia, sehingga bencana-bencana alam yang mendatangkan petaka dan dukacita dapat diminimalisasi. 

Memulai gaya hidup hijau dari diri sendiri juga merupakan wujud dari kepedulian sosial. Tidak perlu merasa malu atau gengsi untuk melakukan gaya hidup hijau karena orang di sekitar kita tidak melakukan hal yang kita lakukan. Kita wajib membangun kepedulian dan pengetahuan tentang dampak perilaku manusia terhadap alam sekitar. Menularkan pengetahuan yang kita miliki dan mengajak orang lain melakukan aksi yang sedang kita lakukan, seperti menghitung dampak konsumsi terhadap perubahan iklim.

Istilah “habis manis sepah dibuang” yang selama ini kita kenal, sebaiknya di tambah dengan kata-kata......"pada tempatnya dan di daur ulang". Setiap kita berusaha untuk mengenali sampah yang ada di sekitar kita, pilah sampah yang bisa di daur ulang dan tidak bisa di daur ulang lalu pisahkan pada tempat terpisah. Sadari bahwa ruang tempat buang sampah terbatas dan kemampuan alam untuk mengolah, menyerap sampah pun terbatas. 

Plastik itu sangat sukar terurai, dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terdekomposisi atau terurai  dengan sempurna oleh tanah. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Setiap kali kita menimbulkan sampah plastik, mari kita ingat.....1000 tahun!!!!

Dalam kondisi ini, perlu kita melakukan prinsip 3R (Reduce =mengurangi, reuse = menggunakan kembali, recycle = mendaur ulang), bahkan perlu ditambah hingga 5R ( restore = memulihkan dan  replenish = mengalihkan kapasitas) harus  dilakukan ketika kita melihat sampah.

Apa langkah gampang,  mudah dan dapat dilakukan setiap dari kita tanpa terkecuali dalam hal mengurangi nyampah plastik ini? 

Jawabannya sangat sederhana.....

"MARI KITA MENGHINDARI PEMAKAIAN PLASTIK YANG BERPOTENSI MENJADI LIMBAH SAMPAH DALAM SEGALA AKTIVITAS KESEHARIAN KITA".

Beberapa bulan terakhir ini tentunya kita mulai merasakan dampak peraturan kantong plastik berbayar yang diterapkan di pasar-pasar swalayan. 

Paroki kita pun sudah memulai mengedukasi umat agar peduli akan hal ini. Pada saat Ulang tahun ke 27 Paroki Santo Lukas, Panitia Ulang Tahun sangat peduli gaya hidup hijau dengan menyediakan souvenir gratis  tas belanja yang dapat dipakai berulang kali. Ayo, tas nya kita  pakai sesuai dengan tujuan dan peruntukannya ya.

Aksi lain yang pasti dapat kita lakukan yaitu kita  mulai  belajar membiasakan diri disiplin BAWA BOTOL MINUM (BBM)  setiap kali kemana pun kita pergi. Kebiasaan BBM ini  pastinya akan membawa banyak manfaat. Bukan hanya hemat uang tapi juga hemat energi, hidup lebih sehat karena mengkonsumsi air putih setiap hari, dan yang pasti hemat penggunaan plastik yang mencemari lingkungan tanah dan udara, juga kita mengurangi penggunaan minyak bumi (bahan baku pembuatan plastik) sebagai sumber energi utama yang masih digunakan di negara kita. Banyak juga ternyata manfaatnya ya. 

Mari kita bayangkan, jika satu orang melakukan BBM saja bisa menghemat energi bumi, bagaimana dengan dua orang?  Tiga orang? Sepuluh orang? Bahkan banyak orang, mari kita membayangkan ....orang se Paroki Santo Lukas.....Ditambah umat-umat Paroki lain....Wah, pasti membawa efek sangat sangat positif terhadap Bumi kita. Semacam simbiosis muatualisme, Bumi kita semakin baik, kitapun juga semakin sehat. 

Bersedia menjaga Bumi bersama-sama? Mari kita mulai dengan diri kita, di Lingkungan kita, di Wilayah kita, di Paroki kita. 

SAY NO TO SAMPAH PLASTIK.

INI AKSIKU.....TAMBAH AKSI MU ....MARI KITA MULAI BERAKSI BBM (BAWA BOTOL MINUM).