KANONISASI SANTA TERESA DARI CALCUTA
Dipublikasikan tanggal 08 September 2016
KANONISASI SANTA TERESA DARI KALKUTA
Makna dari Tempat Menaruh Relikwi Santa Teresa
Tempat menaruh relikwi (relikwiari) Santa Teresa dari Calcuta selama misa kanonisasinya (4 September 2016) menyimpan berbagai makna spiritual yang mendalam. Kantor Berita Vatikan bekerja sama dengan Pemohon Penyebab Orang Kudus bagi Bunda Teresa, menjelaskan bahwa relikwi orang kudus itu terdiri dari selembar rambut dan tetes darah Santa Teresa.
Tempat menaruh relikwi itu terbuat dari kayu yang memiliki bentuk salib karena dari kayu saliblah Kristus memperdengarkan kepada Bunda Teresa sabda-Nya yang agung, “Aku haus”. Setiap orang kusta, orang sakit, dan orang-orang yang tersisihkan bagaikan mengulang kembali kata-kata yang pernah diucapkan oleh Tuhan sendiri.
Bagian depan dari salib terbuat dari kayu aras Libanon yang melambangkan kebangsawanan, keindahan, dan kecantikan. Bagian belakang salib terbuat dari potongan-potongan kayu yang berasal dari tempat-tempat di mana terjadi penderitaan, di samping sepotong kayu dari tempat pengakuan dosa, tanda dari pengampunan sakramental. Bagaikan anggota-anggota dari Tubuh Kristus yang masih menderita dan memohon air cinta kasih, bagian di mana diletakkan relikwi Bunda Teresa memiliki bentuk tetesan air yang hadir untuk menghapuskan dahaga dari orang-orang yang hidup menderita dalam kesendirian.
Bagian kiri berupa tiga garis lengkung berwarna biru sari (pakaian) Bunda Teresa, melambangkan sang orang kudus yang selalu berdoa dan bermeditasi, bersimpuh untuk melayani kaum papa, serta untuk menunjukkan makna bahwa beliau selalu dikenyangkan dengan kelembutan Allah. Bagian kanan berupa garis lengkung berwarna putih, juga mewakili warna lain dari sari Bunda Teresa. Di sana tertulis kata dalam bahasa Inggris “I thirst”, dalam kaligrafi sang santa sendiri; kata-kata yang didengarnya dari Yesus pada tanggal 10 September 1946. Kedua bagian kiri dan kanan membentuk jantung yang melambangkan dinamisme misi Bunda Teresa.
Pemilihan warna-warna putih dan biru, warna-warna dari sari Misionaris Cinta Kasih, juga melambangkan kehadiran Santa Perawan Maria, yang sangat dihormati oleh Bunda Teresa. Salib diletakkan di atas sebuah alas dari logam besi yang tidak terlalu ditempa untuk menghadirkan pesan bahwa perhatian yang diberikan oleh komunitas kepada kaum papa adalah jalan yang berharga untuk sampai kepada persatuan yang utuh dengan Yesus.
Tempat Menaruh Relikwi Santa Teresa dari Calcuta