MENGENAL LEBIH DEKAT LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
Dipublikasikan tanggal 13 September 2016
MENGENAL LEBIH DEKAT LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
Kegiatan Wilayah St. Thomas Rasul Mengisi Bulan Kitab Suci
Dalam rangka Bulan Kitab Suci, wilayah St. Thomas Rasul mengadakan kunjungan ke Lembaga Alkitab Nasional (LAI) Sabtu, 10 September 2016. Antusias umat wilayah untuk mengikuti acara ini cukup besar terlihat dari banyaknya jumlah peserta yang mencapai sekitar 50-an orang. Hampir semua peserta mengakui belum pernah berkunjung ke LAI sebelumnya dan baru mengetahui tentang keberadaan LAI.
Apakah LAI itu? LAI adalah lembaga yang diakui oleh pemerintah untuk pengadaan Alkitab dan bagian-bagiannya bagi gereja-gereja, organisasi dan umat Kristiani di Indonesia. LAI memiliki hak untuk menerjemahkan, menerbitkan dan menyebarkan Alkitab maupun bagian-bagiannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Indonesia. LAI memiliki 4 kantor perwakilan yaitu di Medan, Manado, Makasar dan Jayapura. Visi LAI adalah agar firman Allah hadir bagi semua orang dengan bahasa yang dapat dipahami. Sementara misi LAI adalah menerjemahkan, memproduksi dan menyebarkan Alkitab dalam berbagai bahasa di Indonesia dan meningkatkan kerjasama serta menggalang dukungan masyarakat, gereja, lembaga Kristen serta pemerintah. (sumber: http://www.Alkitab.or.id/tentang-kami)
Berangkat dari meeting point sekitar pukul 12.00, perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam untuk tiba di lokasi LAI, Jalan Salemba Raya no.12 (seberang RS. Saint Carolus). Setibanya disana kami disambut oleh tim dari LAI yang akan memandu dan menjelaskan tentang sejarah LAI dan perkembangan Alkitab di Indonesia. Gedung LAI memiliki 10 lantai tetapi kami hanya mengunjungi 3 lantai saja yakni lantai 1 toko buku, lantai 2 museum Alkitab dan lantai 3 perpustakaan biblika.
Begitu memasuki gedung LAI, terlihat sebuah Alkitab berukuran besar yang merupakan Alkitab edisi study terbesar di dunia dan telah mendapat sertifikasi dari MURI. Kemudian kami ke toko buku untuk melihat koleksi berbagai versi Alkitab, buku-buku dan benda-benda rohani yang dijual. Ada Alkitab bergambar untuk anak-anak, buku tentang penafsiran Alkitab, kitab Deuterokanonika, lukisan dll.
Berikutnya kami menuju ke lantai 2 dimana terdapat ruang pertemuan dan museum Alkitab. Agar lebih mudah dan terarah kami dibagi menjadi 3 kelompok kecil dengan 3 orang pemandu. Di museum Alkitab ini terdapat koleksi dan replika benda-benda yang ada di Alkitab seperti alat musik, pakaian imam besar, wadah anggur, dll. Ada juga miniatur kemah suci, istana Raja Salomo dan kapal Nabi Nuh. Di ruangan lain terdapat koleksi sejarah Alkitab mulai dari awal ditemukan dengan bertuliskan bahasa Ibrani di atas kertas papyrus serta kulit binatang, kemudian mulai diterjemahkan hingga bisa sampai ke Indonesia dan akhirnya berwujud Alkitab seperti yang kita lihat sekarang ini.
Di lantai 3 terdapat perpustakaan biblika dengan berbagai koleksi bahan pustaka di bidang biblika, teologi, penerjemahan Alkitab, jurnal ilmiah biblika dan teologi, Alkitab kuno dan Alkitab dalam berbagai bahasa daerah. Untuk buku-buku yang usianya diatas 50 tahun ada ruangan penyimpanan tersendiri agar tidak mudah rusak. Selain itu juga ada koleksi tanaman seperti pohon ara, zaitun, papyrus, delima, sesawi dan Alkitab dalam huruf Braille.
Di penghujung acara, Pak Hengky selaku Korwil dan Ibu Suryani selaku ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih. Kami juga menyerahkan sumbangan kolekte umat SaThoRa untuk membantu LAI yang memiliki program Satu Dalam Kasih (SDK) dimana tahun ini temanya adalah 100.000 Alkitab untuk 100.000 jiwa. Data per 1 Maret 2016, LAI telah menerjemahkan Alkitab dalam 1 bahasa Indonesia (+Deuterokanonika), 32 bahasa daerah (2 Deuterokanonika); Testamen (Perjanjian baru) dalam 52 bahasa daerah; dan Porsion (surat atau injil tertentu) dalam 14 bahasa daerah. Untuk memproduksi Alkitab dalam berbagai versi, LAI telah memiliki percetakan sendiri di daerah Cibinong Bogor.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30, selesai sudah acara kunjungan ke LAI. Puji Tuhan, semuanya berjalan dengan lancar. Kamipun senang mendapat pengalaman dan pencerahan tentang sejarah alkitab dan tantangan yang dihadapi LAI. Sejalan dengan tema Bulan Kitab Suci yakni “Memaknai Pancasila dalam Terang Sabda”, visi dan misi LAI membutuhkan dukungan doa serta partisipasi umat Kristiani agar semakin banyak warga gereja di Indonesia bisa memiliki Alkitab serta menjadikannya sebagai pedoman hidup yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Jika ada umat yang tertarik untuk berkunjung atau membantu LAI bisa menghubungi nomor telepon (021) 3142890 atau www.alkitab.or.id.
Sebelum kunjungan ke LAI, untuk lebih mendalami isi Alkitab, sejak bulan Maret 2016 yang lalu, di wilayah SaThoRa juga telah terbentuk grup SaThoRa Baca Alkitab (SBA) melalui aplikasi whatsapp, yang dimotori pembentukannya oleh Ibu Vian dan Ibu Suryani. Dengan beranggotakan 18 orang saat ini, setiap harinya grup SBA membaca Firman Tuhan secara rutin dan bertahap, yaitu sebanyak 6 bab/pasal per hari. Diperkirakan awal tahun depan, grup SBA akan menyelesaikan sekali putaran selesai baca Perjanjian Lama, Deuterokanonika dan Perjanjian Baru. Sangat diharapkan, grup SBA dapat menjadi cikal bakal dan wadah kebersamaan umat wilayah SaThoRa menikmati Firman Tuhan. (ADIE)